Beri Catatan, Syahrul Aidi Minta Pemerintah Benahi Manajemen Aturan Mudik Lebaran

11-05-2022 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat. Foto: Andri/Man

 

Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat, menyampaikan catatan terkait berjalannya mudik dan balik 2022. Syahrul menyebut, masih banyak catatan dan pekerjaan rumah bagi pemerintah atas penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini. Terkait apa saja yang harus dibenahi untuk arus mudik dan balik tahun mendatang, Syahrul meminta manajemen atau aturan-aturan mudik dibenahi dan tidak hanya melakukan kajian saja.

 

"Pertama harus dibenahi manajemennya, artinya pengaturannya. Kemenhub mengkaji harus benar-benar jangan hanya berdasar catatan saja. Tapi dengarkan pemudik langsung, survei. Jadi bukan hanya kajian atau berdasar laporan anak buah saja," papar Syahrul dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).

 

Politisi PKS ini pun memberikan catatan dan pekerjaan rumah bagi pemerintah atas penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini. "Masih banyak kecelakaan, yang memang bisa disebabkan faktor pemudik, tapi juga ada faktor fasilitas atau sarana prasarana yang tidak memadai atau belum aman," ungkap Syahrul.

 

Dia pun menyayangkan masih adanya beberapa titik kemacetan parah di tol-tol Jawa. Padahal, ia mengklaim Komisi V DPR selaku mitra kerja Kementerian Perhubungan telah mengingatkan potensi ledakan pemudik tahun ini. "Ada kemacetan parah, seolah kita tidak pernah belajar dari dulu-dulu, padahal Kemenhub sudah mencatat semua dari rapat, bahwa mudik tahun ini pasti akan meledak, karena sudah dua tahun tidak mudik. Harusnya kan diantisipasi," ujar Syahrul.

 

Syahrul beranggapan, pemerintah tidak belajar dari pengalaman kemacetan mudik sebelumnya dan gagal mengantisipasi ledakan 80 juta pemudik. "Harusnya kan bisa diantisipasi, sudah diwanti-wanti sejak awal tapi terulang lagi," ungkap legislator daerah peemilihan (dapil) Riau II itu.

 

Sementara itu, terkait klaim pemerintah bahwa mudik tahun ini berhasil, Syahrul menegaskan bahwa mudik tahun ini tidak sukses. Sebab, masih ditemukan banyak masalah. "Enggak sukses. Kalau sukses kenapa ada banyak kemacetan fatal di tol. Sukses itu kalau minim masalah, memang tidak mungkin tidak ada masalah, tidak mungkin tidak macet, tapi kalau sampai 18 jam dari 2 jam lama perjalanan berati kan tidak bisa dikatakan sukses. Juga gagal antisipasi lonjakan pemudik, padahal sudah diingatkan terus," ujarnya. (eko/aha)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...